Senin, 08 Juni 2015

UAS HARI INI

Cerita dikit ya,,,,
uas hari ini lumayan lah..pagi bhs.inggris alhamdulillah di kerjain semua walaupun ga PeDe banyak benernya apa salahnya.,hehehehe 
Season ke dua giliran komputer,.,berhubung laptop sudah LEMOT saya sudah prepare tuh
pas tiba saat nya saya ujian tiba-tiba DROP laptop saya,,,aduuuuhhhh 
sampai saya pinjam laptop ke teman-teman sampai 3 laptop eror aja.,tetep semangat sih
sampai akhirnya jadi deh.,.saveAs.Jpeg.save hehehehe




Selasa, 12 Mei 2015

Antara Uas dan Akreditasi



Pada bulan Juni kita akan menghadapi UAS semester IV. Kami semua sibuk untuk mempersiapkannya tugas-tugas yang sudah numpuk harus segera diselesaikan dan materi-materi pelajaran pun harus segera diselesaikan agar kami dapat belajar dengan baik dan mendapat nilai yang baik juga.,dan pada hari sabtu besok kampus kita juga akan mengadakan AKREDITASI semua mahasiswa dan dosen sibuk mempersiapkan perlengkapan untuk proses Akreditasi semoga proses akreditasi berjalan dengan lancar dan mendapat hasil yang memuaskan untuk kita semua.
Hasil akreditasi nanti diharapkan agar mahsiswa lebih giat lagi dalam belajar dan kampus AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA ini akan melahirkan calon bidan-bidan handal di masa depan Amien..
Sucses For Bina Husada..... 

Selasa, 28 April 2015

Asyiknya menggunakan Esmodo,,,,,

Mungkin sebagian dari anda ada yang telah mengetahuinya, namun sebagian juga mungkin ada yang baru mendengarnya. Disini saya akan mengenalkan kepada anda tentang aplikasi Edmodo. Bicara sejarah mengenai Edmodo, Edmodo sendiri dikembangkan pada masa akhir tahun 2008 oleh Nic Borg dan Jeff Ohara yang berkeyakinan perlunya dikembangkan lingkungan sekolah yang terhubung dengan semua aktifitas didunia. sehingga tidak ada kesenjangan antara kehidupan siswa di sekolah dengan kehidupan kesehariannya. Edmodo adalah media social network microblogging yang aman bagi siswa dan guru. Pada situs ini orangtua pun dapat bergabung serta berkomunikasi dengan guru dan orangtua siswa lain, selain tentu saja dengan putra atau putri mereka sendiri. Sekarang Edmodo sudah berkembang pesat dan sudah memiliki kurang lebih 7 juta akun yang terdiri dari guru dan murid.

Edmodo adalah situs microblogging yang dapat digunakan di dalam kelas maupun rumah. Edmodo juga dapat membantu guru yang tidak bisa mengajar di kelas dengan memberikan materi pembelajaran secara online. Dalam Edmodo, Guru bisa memberikan tugas yang bisa ditentukan waktu pengumpulannya serta meng-upload materi belajar. Murid juga bisa berbagi pemikiran atau ide lewat posting-nya di Edmodo atau jika disamakan dengan facebook, bisa dikatakan Update Status. Lebih tepatnya lagi, edmodo adalah “Facebook Guru dan Murid” karena fitur yang ditawarkan hampir sama dengan facebook.
Fitur  yang ditawarkan adalah :

  •     Bisa meng-edit Profile Picture dan Nama.
  •     Tampilan yang sama seperti facebook.
  •     Assignment yang dapat diposting guru sebagai PR (pekerjaan rumah) / tugas.
  •     Pengaturan jadwal event-event penting.
  •     Satu anak bisa menjadi murid banyak guru.
  •     Edmodo bisa diakses melalui handphone.
  • Edmodo sendiri bisa diakses melalui mobile dan sudah tersedia untuk smartphone Android dan iPhone. Semakin mudah saja untuk belajar dan semoga saja dengan adanya situs ini dapat menyama ratakan pendidikan di Indonesia. Namun hal ini juga bisa mengakibatkan kecemburuan sosial karea hanya kalangan tertentu saja yang dapat mengaksesnya dengan gadget mereka, sementara kalangan bawah yang garis kemiskinannya  masih dianngap belum mampu mempunyai gadget bisa terhalang untuk belajar. Namun mudah-mudahan masalah ini bukan menjadi penghambat kegiatan belajar mengajar secara modern. 
    Saat ini semua siswa tipe apapun dia cenderung menyenangi teknologi dan akrab dengannya. Hampir tidak ada siswa yang tidak punya akun di facebook, bahkan anak usia SD pun banyak yang sudah punya.

    Edmodo merupakan jejaring sosial untuk pembelajaran berbasis Learning Managent System (LMS). Edmodo memberi fasilitas bagi guru, murid tempat yang aman untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi konten dan aplikasi pembelajaran, pekerjaan rumah (PR) bagi siswa, diskusi dalam kelas virtual, ulangan secara online, nilai dan masih banyak lagi akan dibahas dibawah. Pada intinya edmodo menyediakan semua yang bisa kita lakukan dikelas bersama siswa dalam kegiatan pembelajaran ditambah fasilitas bagi orang tua bisa memantau semua aktifitas anaknya di edmodo asalkan punya parent code untuk anaknya.


    Edmodo adalah sebuah situs yang diperuntukan bagi pendidik untuk membuat kelas virtual. Situs tersebut gratis dan gampang digunakannya selama seorang guru dan murid bisa terhubung dengan internet. Edmodo adalah sebuah jawaban bagi sebuah ruang kelas virtual yang nyaman dan aman, dikarenakan
    • Siswa dapat melakukan interaksi dalam pantauan gurunya (bebas cyber crime dan cyber bullying)
    • Guru dapat mengunci siswa, dengan demikian ia hanya bisa membaca dan tidak bisa berkomentar pada seisi ‘kelas’ namun tetap ia bisa berkomunikasi langsung dengan gurunya.
    • Tidak ada orang luar yang bisa masuk dan melihat kelas virtual yang dibuat oleh seorang guru tanpa mendapat kode khusus dari guru yang bersangkutan.
    • Guru dapat memulai pertanyaan, menaruh foto atau video, menaruh presentasi bahan ajar, yang kesemuanya bebas untuk diunduh oleh siswa dan dikomentari.
    • Murid bisa kembali kapan saja untuk mengulang materi yang diberikan gurunya, bahkan PR bisa diberikan melalui edmodo.
    • Murid juga bisa mengumpulkan PR nya lewat edmodo, tinggal unggah saja. Edmodo bisa dipadukan dengan situs lain seperti wall wisher, glogster dan lain sebagainya.
    • Guru bisa menaruh nilai dari pekerjaan siswa sebagai acuan bagi siswa
    • Kelas virtual yang dibuat seorang guru tidak terbatas, guru bisa menaruh bahan ajar untuk digunakan di angkatan atau tahun ajaran berikutnya.
    • Siswa bisa bekerja sama dengan siswa lain dalam grup kecil yang dibentuk oleh gurunya.
    • Saat mengerjakan sebuah proyek bersama mereka bisa menaruh semua dokumen yang diperlukan dalam pengerjaannya.
    • Edmodo memungkinkan guru menaruh bahan ajar yang sangat berguna bagi siswa yang tidak masuk atau berhalangan saat melakukan tatap muka.
    • Siswa yang pendiam bisa bebas berkata-kata dan berpendapat tanpa khawatir dipermalukan sementara si anak tipe aktif bisa posting pertanyaan kapan saja asal ia terhubung dengan internet.
    • Guru dapat mengajarkan tata cara yang berlaku di dunia maya seperti cara berkomentar dan sederet tata krama di dunia maya yang perlu siswanya ketahui.
    Setelah saya menjabarkan pengertian aplikasi Edmodo dan manfaat yang didapatkan, jadi tunggu apa lagi, jika anda telah membaca postingan Edmodo ini, maka saya yakin anda juga mempunyai facebook dan email serta tak asing dengannamanya sosial media,Yuk kita gunakan sosial media selagi bisa kita akses dan memudahkan kegiatan belajar mengajar. Jangan terlambat, informasikan juga kepada mereka yang belum mengetahuinya, agar sistem pendidikan di Indonesia bisa semakin modern dan berkembang.
     http://komunikasi-kritis.blogspot.com/2013/02/mengenal-edmodo.html#ywMlus2lJLxedlr1.99

    Selasa, 21 April 2015

    QUALITY Time,,,,,,,




    BAB I
    PENDAHULUAN
    1.1  Latar Belakang
    Kependudukan adalah hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah persebaran, mobilitas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama, serta lingkungan penduduk. Masalah keppendudukan di Indonesia antara lain jumlah dan pertumbuhan penduduk serta persebaran dan kepadatan penduduk. Dapat dikemukakan bahwa untuk menyelmatkan nasib manusia di muka bumi tercinta ini, masih terbuka peluang untuk meningkatkan kesehatan reproduksi melalui gerakan yang lebih intensif pada pelaksanaan keluarga berencana (Handayani, 2010)
    Kondisi kependudukan di Indonesia saat ini baik yang menyangkut jumlah, kualitas, maupun persebarannya merupakan tantangan yang harus diatasi bagi tercapainya keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia. Tingginya laju pertumbuhan yang tidak diiringi peningkatan kualitas penduduk ini akan berpengaruh kepada tingkat kehidupan dan kesejahteraan penduduk (Handayani, 2010).
    Tujuan program KB secara fisiologis adalah : Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk di Indonesia. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani, 2010).
    Sejak pertama kali dicanangkan tahun 1970, program Kb telah menunjukkan hasil dengan terjadinya penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan Total Fertility Rate (TFR), sedangkan tingkat pemakaian kontrasepsi atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR) mengalami peningkatan (Handayani, 2010).
    Keberhasilan program KB di Indonesia di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sosial ekonomi, budaya pendidikan, agama dan status wanita. Kemajuan program KB tidak bisa lepas dari tingkat ekonomi masyarakat karena berkaitan erat dengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang digunakan. Sejumlah faktor budaya dapat memengaruhi klien dalam memilih metode kontrasepsi. (Handayani, 2010).
    Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam ber KB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengetahuan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). (Handayani, 2010).
    Salah satu program pemerintah untuk mengikutsertakan pria dalam program KB yaitu dengan program MOP. Program Keluarga Berencana (KB) yang digalakkan oleh pemerintah menjadi sangat penting sebagai pengendalian peledakan penduduk.
    Berdasarkan data KEMENKES (2013) didapatkan hasil bahwa jumlah Wanita Usia Subur (WUS) Indonesia merupakan jumlah terbesar di Asia Tenggara, yaitu sebesar (6) kemudian diikuti Vietnam (25,3) dan Filipina(23) Sedangkan negara dengan jumlah WUS terendah di Asia Tenggara adalah Timor Leste (0,3).
    Data SDKI tahun 2012 menunjukkan tren prevalensi penggunaan kontrasepsi di Indonesia sejak tahun 1991-2012 cenderung meningkat, sementara tren Angka fertilitas atau wanita usia 15-49 tahun yang melakukan KB sejalan dengan menurunnya angka fertilitas nasional. Bila dibandingkan dengan target RPJMN 2014, CPR telah melampaui target (60,1%) dengan capaian 61,9% namun TFR belum mencapai target (2,36) dengan angka tahun 2012 sebesar 2,6.
    Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa pada tahun 2013 PUS (Pasangan Usia Subur) yang merupakan peserta KB baru menurut Metode kontrasepsinya yaitu Metode Intra Uterin Device (IUD) sebanyak 658.632 atau 7,75%, Metode Operasi Wanita sebanyak 128.793 atau 1,52%, Metode Operasi Pria (MOP) sebanyak 21.374 atau 0,25%, Kondom sebanyak 517.638 atau 6,09%, Implant sebanyak 784.215 atau 9,23%, Suntikan sebanyak 4.128.115 atau 48,56, Pil sebanyak 2.261.480 atau 26,60 sehingga total keseluruhan adalah 8.500.247 dengan presentase 100%. Sehingga dilihat dari jenis kelamin, metode kontrasepsi perempuan yang digunakan jauh lebih besar dibanding dengan metode kontrasepsi laki-laki. Metode perempuan sebesar 93,66% sementara metode laki-laki masih sangat kecil yaitu sebesar 6,34%. Penggunaan alat kontrasepsi masih dominan dilakukan oleh perempuan.
    Pada November tahun 2013 cakupan KB aktif secara nasional sebesar 75,88%. Dari 33 provinsi, ada 15 provinsi yang cakupannya masih berada di bawah cakupan nasional. Provinsi Banten sendiri pencapaian peserta KB baru sebesar 30.669, dengan pencapaian peserta KB baru pria pada bulan Agustus tercatat sebesar 36,76%. Sedangkan pencapaian di kabupaten sebesar 5.456. (BKKBN Provinsi Banten tahun 2013).
    Puskesmas Serpong adalah salah satu puskesmas dari 43 puskesmas yang terdapat di Kabupaten Tangerang. Survei awal bulan Agustus sampai bulan Desember tahun 2014. Puskesmas yang mempunyai kunjungan kontrasepsi pria sebanyak 7 orang, sejauh ini keikutsertaan pria (suami) dalam ber KB belum pernah dilakukan penelitian.
    Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “GAMBARAN PENGETAHUAN SUAMI TERHADAP KEIKUTSERTAAN MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI” di puskesmas Serpong karena wilayah tersebut termasuk wilayah yang keikutsertaan pria dalam ber KB masih rendah dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di provinsi Banten.

    1.2  Rumusan Masalah
    Bagaimana gambaran pengetahuan suami terhadap keikutsertaan menggunakan alat kontrasepsi di Puskesmas Serpong Tahun 2015.

    1.3  Tujuan Penelitian
    1.3.1    Tujuan Umum
    Mengetahui gambaran pengetahuan suami terhadap keikutsertaan menggunakan alat kontrasepsi di Puskesmas Serpong Tahun 2015.

    1.3.2    Tujuan Khusus
    1.      Mengetahui Distribusi Proporsi gambaran pengetahuan  suami terhadap keikutsertaan menggunakan alat kontrasepsi di Puskesmas Serpong Tahun 2015.
    2.      Mengetahui Distribusi Proporsi gambaran pengetahuan suami terhadap keikutsertaan menggunakan alat kontrasepsi di Puskesmas Serpong Tahun 2015 berdasarkan Usia.
    3.      Mengetahui Distribusi Proporsi gambaran pengetahuan suami terhadap keikutsertaan menggunakan alat kontrasepsi di Puskesmas Serpong Tahun 2015 berdasarkan Pendidikan.
    4.      Mengetahui Distribusi Proporsi gambaran pengetahuan suami terhadap keikutsertaan menggunakan alat kontrasepsi di Puskesmas Serpong Tahun 2015 berdasarkan Lingkungan sosial.
    5.      Mengetahui Distribusi Proporsi gambaran pengetahuan suami terhadap keikutsertaan menggunakan alat kontrasepsi di Puskesmas Serpong Tahun 2015 berdasarkan Sikap.
    6.      Mengetahui Distribusi Proporsi gambaran pengetahuan suami terhadap keikutsertaan menggunakan alat kontrasepsi di Puskesmas Serpong Tahun 2015 berdasarkan Pengetahuan.

    1.4  Manfaat penelitian
    1.4.1   Bagi peneliti
               Memberikan inspirasi, menambahkan pengetahuan dan wawasan
    penulis.
    1.4.2   Bagi masyarakat
    Menambahkan pengetahuan, informasi atau masukan dan memotivasi khususnya pada pria (suami) agar lebih meningkatkan pengetahuan dan peran serta dalam program KB.
    1.4.3   Bagi institusi
    Hasil penilitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebelumnya untuk menambah referensi perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang.